~CERPEN IMPIAN~
MIMPI JADI ABDI NEGARA
OLEH: FARHAN AL FARIZI
Namaku Farhan Al Farizi, biasanya dipanggil Fariz. Aku salah satu mahasiswa di perguruan tinggi negeri keagamaan IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan mengambil jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam atau yang biasa disebut (KPI). Sebenernya sih ini adalah pertama kalinya aku menulis jadi terasa nervous dan takut akan tulisan aku sendiri yang tidak terlalu baik. Dan sebenarnya aku gak terlalu suka sama nulis soalnya dipikirkan aku merasa menulis hanya membuang-buangkan waktu saja, tapi karena aku sering dihina selalu sama temen ketika masih SMA, jadi akhirnya aku beranikan diri dan berjanji pada diri sendiri untuk belajar menyayangi dunia kepenulisan sampai akhir hayatku. Dan sekarang aku mulai nyoba buat ngirim cerpen buatan aku ke salah satu event yang mengadakan lomba cerpen tingkat Nasional. Mungkin untuk sekarang aku belajar sedikit tetapi insyaallah membawa berkah, walaupun nantinya mendapatkan juara atau tidak yang penting aku sudah mencoba. Hal itu mungkin yang akan membuatku pesimis, tapi kalau gak terus dilatih gimana bisa jadi penulis yang hebat. Heeheehee…
Aku berasal dari keluarga sederhana, dari mana orang tuaku membiayaiku untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri?, sungguh, itu pemikiran klasik. Pikiranku masih pendek sekali waktu itu. Tapi, niat dan pikiran itu terbantahkan oleh semangat orang tuaku untuk terus melanjutkan pendidikan. Ketika aku kelas 12 SMA, Ibu pernah berkata
“Fariz itu harus melanjutkan pendidikan, jangan sampai tidak melanjutkan pendidikan. Fariz jangan memikirkan masalah biaya terlebih dahulu, sekarang itu yang terpenting adalah masa depan Fariz, jangan pernah memikirkan masalah biaya karena itu urusan bapak sama ibu.” kata ibuku kepadaku
Aku adalah anak pertama dari 2 bersaudara, oleh karenanya ketika menjelang kelulusanku aku mendaftar banyak perguruan tinggi negeri dan beasiswa agar mendapatkan keringanan ketika menjalankan pendidikan, namun semuanya terpatahkan oleh sebuah kata penolakan dan itu membuat aku merasa sedih dan putus asa. Tetapi dalam hati aku harus terus berusaha ada mimpi yang harus aku wujudkan untuk negaraku tercinta Indonesia, serta kedua orang tua dan adik aku yang harus aku bahagiakan. Adiku dan ibuku berkata
“kak, kenapa sedih?, Kan masih ada aku yang selalu menemani kak, jangan sedih yah kak, nanti suatu saat ketika aku besar nanti aku akan membahagiakan kakak dan orang tua". heee Kata adiku sambil tersenyum
“sekolah itu penting Fariz dan mungkin Fariz ini lebih beruntung daripada anak yang ada di luar sana mereka tidak bisa melanjutkan pendidikan karena orangtua mereka gak bisa biayai mereka untuk melanjutkan pendidikan sedangkan kita masih bisa melanjutkan pendidikan", ibu berkata
“merajut impian, menepis rintangan, menggapai cita-cita, ilmu bagaikan api yang harus dinyalakan bukan bejana yang menunggu untuk diisi” ini kata kata yang selalu memotivasi diriku untuk terus mengejar mimpi. Setiap hari kita pasti mempunyai impian, cita-cita dan harapan. Harapan yang tersembunyi dari relung hati dan jiwa kita akan menimbulkan dorongan untuk melakukan sesuatu perubahan apa yang kita pikirkan, apa yang kita inginkan dan apa yang akan kita putuskan hari ini lakukanlah sekarang juga. Jangan menunggu esok hari karena apa yang ada dipikiran kita besok akan berbeda. Karena sebuah pemikiran, kemauan dan keputusan akan menentukan hasil maksimal hari ini juga. Siapapun anda bisa sukses sekarang juga! Karena kalau tidak sekarang, kapan lagi?. Heheheee belajar bijak buat motivasi diri sendiri karena kalau bukan kita sendiri siapa lagi.
Semua orang pasti punya mimpi dan cita-cita kelak kalau besok akan jadi apa?. Aku sendiri memiliki mimpi dan cita-cita yaitu menjadi seorang abdi negara dan abdi masyarakat, oleh karenanya aku harus semangat mengejar ilmu pengetahuan dan keterampilan “aku yakin kalau aku pasti akan sukses dan membuat orangtuaku bangga” itu sih yang selalu aku tanamkan dalam diri aku
“kak, bantuin aku buat ngerjain pr?” kata adikku saat masuk kamarku
“pr apa?” tanyaku
“cita cita”
“kok tanya kakak kan itu cita cita kamu bukan kakak”
“aku gak tau apa cita citaku?. Emang cita cita kakak apa?”
“emmmm… kakak pengen banggain ibu sama bapak untuk menjadi seorang abdi negara dan abdi masyarakat dan kalau kakak udah jadi orang sukses nanti kakak akan bantuin anak yang kurang mampu untuk melanjutkan sekolah, mengabdi negara dan masyarakat". Jawabku
“emang cita cita itu apa sih kak?” tanya adikku polos sambil memperlihatkan gigi putihnya
“cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya, bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah mimpi belaka.” jawabku
“oooo… kalau gitu aku pengen jadi tentara kak biar bisa mengabdi kepada negara". kata adikku semangat dengan mengangkat tangan kanannya
“pinter… tapi kamu harus belajar yang semangat biar cita cita kamu tercapai. Oke!!!” kataku sambil mengacak ngacak rambut adikku
“oke… siap kak!!!” jawab adikku dengan semangat
Semua orang yang hidup pastinya punya keinginan, impian dan juga harapan, dan salah satunya adalah bahagia di masa depan. Melalui impian dan harapan inilah kemudian mereka membangun tujuan hidup mereka, dari mulai bekerja keras, menuntut ilmu melalui pendidikan yang tinggi, mencari pekerjaan dengan penghasilan cukup serta melakoni berbagai jenis usaha dan kegiatan yang dianggap memiliki impian adalah keharusan, sebab impian merupakan jalan penentu kemana kita akan melangkah. Ibarat berjalan atau mengendarai kendaraan, maka terlebih dulu kita harus tahu kemana arah tujuan kita. Begitu pula dengan hidup, kita harus memiliki tujuan yang jelas agar semua upaya dan jerih payah kerja keras kita selama ini tidak sia-sia.

Komentar
Posting Komentar